Artikel ini saya berikan guna kepentingan kebutuhan informasi dengan maksud dan tujuan menambah wawasan anda dalam berbagai aspek terutama dalam hal sejarah serta hal pendukung lain yang berkaitan yang saya rangkum dari berbagai sumber. Bagi yang tertarik dengan artikel ini silahkan anda ambil tanpa harus memberi upeti / sumbangan dalam bentuk apapun seperti uang, gula, beras, telor, dll... Ingat agama manapun mengharamkan umatnya mengambil atau mencuri sesuatu tanpa seijin pemilik.. kecuali ilmu. Selama ilmu itu digunakan untuk kepentingan yang bermanfaat adalah
HALALLLL..... Dan apabila ada orang yang mengharuskan meminta ijin pada empunya itu adalah orang yang kurang kerjaan.... Ingat kata Bung Rhoma...
TERRLAAALUUUU.......
Dan bagi yang tidak suka dengan artikel ini.. silahkan tutup / banting monitor anda dengan segera... Sekian & terima kasih.
.

Mistery Pulau Paskah yang Terabaikan

Diposting oleh Wewet D'Paramex | Label: | Posted On Senin, 05 Oktober 2009


Keunggulan lain dari "Misteri Pulau Paskah," rongorongo adalah naskah hiroglif yang digunakan oleh penghuni penghuni pertama daerah itu. Meskipun tidak ada orang lain / tetangga yang berdekatan dengan pulau itu mampu menguasai bahasa itu secara tertulis, rongorongo muncul secara misterius di tahun 1700-an. Namun, bahasanya pun hilang dan punah, bersama dengan datangnya harapan untuk memecahkan itu misteri itu setelah masa awal penjajah bangsa Eropa melarang untuk memecahkannya karena hal itu berhubungan dengan penyembahan berhala dimasa itu. patung-patung batu dan Pulau Paskah tetap menjadi misteri. Banyak versi yang mencoba memaparkan bagaimana dan apa yang terjadi di Pulau Paskah. Namun hal itu tetap menjadi kontroversi.
"Patung-patung batu yang terdiri dari sedikitnya 3 varian itu diduga berkaitan erat dengan ritual pemujaan suku-suku yang mendiami Pulau Paskah. Masing-masing suku punya puluhan arca sendiri dengan ukuran yang begitu besar. Setiap kali terjadi perang antar suku, patung tersebut akan ikut menjadi sasaran penghancuran."Berdasarkan penelitian, patung batu itu dibuat oleh penduduk lokal dari dinding batu yang terdapat di gunung-gunung berapi yang berada di Pulau Paskah. Sedikitnya ada empat gunung di Pulau Paskah. Karena Pulau Paskah sendiri adalah pulau vulkano.
Dikawah gunung api utama yang disebut Rano Rarakumasih terlihat jejak-jejak pembuatan patung. Disana ditemukan patung-patung yang terpahat di dinding batu gunung. Di sekitarnya tersebar 400-an patung yang belum selesai, hampir selesai, dan sudah selesai namun belum dipindahkan. Disekitar kawah dekat patung-patung yang belum selesai itu, ditemukan alat-alat pertukangan khususnya alat-alat pahat. Berdasarkan telaah peneliti, alat-alat itu sengaja ditinggal dan sepertinya akan digunakan kembali oleh pemahatnya. Di sekitar lereng Rano Raraku banyak tersebar patung-patung setengah badan. Berjarak-jarak sampai ke kawasan tepi pantai. Masing-masing patung rata-rata seberat 30 ton – 50 ton, dengan tinggi 3 meter – 19 meter.



Rongorongo
Pulau Paskah, Chili dan terletak di selatan Samudra Pasifik, diduga ditemukan pertama kali oleh orang-orang Polinesia pada tahun 400. Sekelompok suku yang dipimpin Hotu Matua. Mereka mengembang kebudayaan dan peradabannya sendiri secara mengangumkan. Kemudian terpecah menjadi dua suku besar yaitu Suku Kuping Panjang dan Suku Kuping Pendek.
Suku ini dikenal punya keahlian memahat dan mengukir, itu terlihat dari banyaknya patung batu pahatan berukuran raksasa [petroglyphs] yang tersisa di Pulau Paskah.
Catatan sejarah yang tersisa dari suku ini selain patung-patung raksasa ada juga semacam "prasasti" yang dikenal sebagai Rongorongo. Naskahnya ditulis dalam bahasa Oceania. Berupa lambang gambar yang hingag kini belum bisa diuraikan maknanya.


Namun peneliti bahasa asal Hungaria, Wilhelm atau Guillaume de Hevesy [1932] tertarik pada naskah Rongorongo Pulau paskah ini. Ia menemukan semacam persamaan karakter naskah Rongorongo dengan naskah dari peradaban prasejarah Lembah Indus di India. Ia menemukan sedikitnya 40 persamaan umum yang menghubungkan keduanya pada tanda atau segel dari Mohenjo-daro.
"Diyakini Rongorongo berarti damai-damai. Diduga semacam dokumen perjanjian damai antara suku Kuping Panjang dan Suku Kuping Pendek yang berdiam di Pulau Paskah."
Patung-patung yang tersisa di Pulau Paskah juga menggambarkan wajah berkuping panjang dan wajah berkuping pendek serta patung bertopi. Ini mungkin menggambarkan keturunan suku yang mendiami Pulau Paskah. (nemoto)


Baca selengkapnya sampek mampuzz…

Ditemukan Fosil Manusia Purba Asal Jawa di Eropa

Diposting oleh Wewet D'Paramex | Label: | Posted On


Pecahan tulang tengkorak yang ditemukan di sebuah tambang Jerman ternyata berasal dari manusia jawa, manusia purba yang sebelumnya diyakini penduduk asli Asia. Dengan penemuan itu, memicu spekulasi bahwa manusia purba Asia pernah menjelajah Eropa.
Alfred Czarnetzki, seorang profesor di Universitas Tuebingen, mengumumkan pekan lalu bahwa kerangka tersebut, yang ditemukan pada 2002, “Usianya paling tidak 70.000 tahun dan begitu mirip manusia jawa sehingga boleh jadi merupakan kembarannya.”
Tulang tengkorak itu berasal dari spesies Homo erectus, sedangkan manusia modern dikenal sebagai Homo sapiens, yakni manusia yang sudah berbudaya.
Manusia Jawa adalah nama yang diberikan kepada fosil yang ditemukan pada 1891 di Trinil, tepian Bengawan Solo. Fosil ini merupakan salah satu spesimen Homo erectus atau manusia purba berjalan tegak yang paling pertama dikenal.
Penemunya, Eugene Dubois, memberikan nama ilmiah Pithecanthropus erectus, sebuah nama yang berasal dari akar Yunani dan Latin yang berarti manusia kera berjalan tegak.
Karl-Werner Frangenberg, seorang pemburu fosil, menemukan bagian atas tengkorak pada 2002 di sebuah lubang batu di Leinetal dekat Hanover. Istrinya, yang memiliki hobi sama, menemukan bagian pelipis dua tahun kemudian.

Sama dengan fosil Trinil
Tulang-belulang itu, yang kini diyakini merupakan kerangka manusia tertua yang pernah ditemukan di Jerman, saat ini dipamerkan di Museum Hanover.
Kerangka tertua Jerman sebelumnya adalah spesies lain, yakni Homo heidelbergensis, yang ditemukan pada 1907 dan berusia sekitar 600.000 tahun.
Czarnetzki mengakui kesulitan mengukur usia fosil secara tepat, tapi dirinya yakin dengan kesamaan pada penemuan fosil manusia purba di Jawa pada 1891.

“Penemuan ini mengindikasikan bahwa manusia purba Asia pernah menyebar ke Eropa,” katanya, seraya menambahkan artikelnya mengenai penemuan tersebut telah diakui Journal of Human Evolution dan akan segera diterbitkan. Ia mengemukakan, tak ditemukan DNA dalam pecahan tulang itu, tapi ada jejak protein.
Baca selengkapnya sampek mampuzz…